Jumat, 06 November 2015

Mansfield Park, The Literature Reference

                                                                             by
Ari Rohmawati

Judul Buku                  : Mansfield Park
Pengarang                   : Jane Austen
Penerbit                       : Qanita, PT Mizan Pustaka
Tahun                          : 2015
Jumlah Halaman          : 620 hlm
Tebal Halaman            : 20, 5 cm
                       
Mansfield Park menceritakan sebuah kisah cinta seorang gadis bernama Fanny. Sejak usia sembilan tahun, dia tinggal bersama paman dan bibinya di sebuah desa di kawasan Mansfield Park. Seiring berjalannya waktu, Fanny menyayangi Edmun lebih dari sekadar kakak sepupu tetapi sayangnya Edmun jatuh hati kepada seorang wanita bangsawan yang bernama Mary. Saat itulah Henry tergoda untuk menaklukkan hati Fanny. Kegigihan Henry hampir saja membuatnya membuka hatinya. Namun, sayangnya sebuah skandal besar menimpa kedua anak perempuan paman dan bibinya yang melibatkan Henry. Kejadian inilah yang akhirnya membuka mata Edmun bahwa Fanny benar-benar  perempuan yang memiliki prinsip teguh di antara berbagai peristiwa yang terjadi di keluarga Mansfield Park dan satu-satunya orang yang menerima segala keluh kesahnya selama ini. Pandangan Edmun inilah yang kemudian meyakinkannya untuk menikahi Fanny.

Kurang lebih dua ratus halaman pertama pada novel ini hanyalah sebuah deskripsi-deskripsi dengan alur yang sangat datar. Pembaca yang tidak setia pasti akan merasa membuang waktu sia-sia membacanya. Namun, pada lembar-lembar berikutnya, Jane Austen seperti memberikan jiwa pada setiap narasinya. Imajinasi pembaca akan diperkenalkan dengan sikap Edmun yang lembut, sopan, dan kesatria; diperkenalkan dengan Fanny yang rapuh, penurut, dan tumbuh menjadi wanita cantik nan lembut, serta Henry seorang bangsawan kaya yang gigih menaklukkan hati Fanny. Daya pesona novel ini pun bisa dirasakan pembaca ketika Austen memaparkan narasinya yang seperlunya tanpa deskripsi panjang berupa detail-detail penjelasan yang tidak perlu. Kemudian penyelesaian konflik pada novel ini pun sangat mengejutkan membuat para pembaca yang terlanjur jatuh cinta kepada Henry sangat kecewa. Henry yang pada awalnya merasa tertantang untuk menaklukkan hati Fanny tiba-tiba jatuh kepada perangkapnya sendiri. Dia jatuh hati kepada Fanny. Henry dengan segala pesonanya berusaha mengambil hati Fanny dan keluarganya dengan sikapnya yang sangat terhormat. Sampai akhirnya sebuah skandal besar terjadi antara Henry dan Maria, adik perempuan Edmun. Pada bagian cerita inilah, pembaca seperti benar-benar dihempaskan pada kekecewaan yang sangat mendalam terhadap tokoh Henry. Austen telah berhasil menyihir pembaca dengan kehormatan dan kesantunan Henry dalam memperjuangkan cintanya serta sikap membaranya mendapatkan cinta Fanny tetapi sikapnya yang tertatang untuk mendapatkan Maria seorang wanita yang telah bersuami membuatnya terbakar atas permainannya sendiri. Cinta Maria kepada Henry ternyata sangat besar lebih dari dugaannya, sedangkan Henry yang sedang dalam masa menunggu Fanny merasa telah dibangkitkan rasa percaya dirinya dalam menaklukkan wanita. Tokoh Edmun sendiri dalam novel ini sangatlah konsisten. Sebagai seorang pria bangsawan, tokoh Edmun memiliki sifat yang bijak, lembut, tetapi terkadang tidak tegas atas perasaannya. Karakter yang sangat bertolak belakang dengan Henry. Kareakter ini membuat pembaca merasa “gregetan” atas sikap plin-plannya.

Austen berhasil menghadirkan sebuah cerita yang sangat sopan. Austen membebaskan pembaca melanjutkan dan menafsirkan beberapa kejadian besar serta skandal yang terjadi. Bahasanya begitu santun dapat dipahami dari berbagai kalangan, generasi, dan lintas budaya. Mansfield Park juga menyuguhkan betapa bertolak belakangnya kehidupan antara kaum bangsawan dengan keluarga dari golongan rendahan. Perbedaan itu meliputi gaya hidup, cara berpendapat, etika antar anggota keluarga, rutinitas keseharian, hingga topik pembicaraan sehari-hari.
Mansfield Park juga memberitahukan bahwa ada perlakuan yang berbeda antara golongan bangsawan dengan keluarga rendahan. Austen menggambarkan sikap saudara-saudara perempuan Edmun serta Bibi Norris yang menganggap rendah Fanny yang berasal dari keluarga miskin. Fanny yang sebenarnya cerdas hanya terlihat sebagai gadis rapuh, pemalu, dan pendiam karena selalu berada pada posisi tidak pantas ikut serta. Akhirnya, Mansfield Park memang layak menjadi referensi bagi para penulis roman pemula yang ingin tetap sopan dan menghadirkan berbagai kisah cinta dalam karyanya.

Pringsewu, 20 Oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar